A. IKHLAS
1.
Pengertian dan ciri-ciri sifat
ikhlas.
Secara harfiyah, ikhlas artinya tulus dan bersih.Adapun
menurut istilah, ikhlas ialah mengerjakan sesuatu kebaikan dengan semata-mata
mengharap rida Allah SWT.Bagi orang yang ikhlas, suatu perbuatan baik tidak
harus dikaitkan dengan imbalan atau balasan, melainkan semata-mata ingin
mendapatkan rida Allah SWT. Jadi meskipun tidak mendapat imbalan apa pun dan
dari pihak mana pun, akan tetap melakukan perbuatan baiknya tersebut.
Ciri-ciri sifat ikhlas dalam jiwa
seseorang dapat tampak dari sikap perilakunya sehari-hari. Gejala-gejala
seseorang dapat dilihat secara kasat mata, diantaranya pada hal-hal berikut ini
:
a.
Tidak mengharapkan imbalan apa pun dari manusia,
selain rido Allah SWT. semata.
b.
Tidak merasa terpaksa atau terbebanni dalam
emlakukan suatu pekerjaan
c.
Tidak atas dasar perintah atau tugas dan kewajiban
dari pihak lain.
d.
Mengerjakannya dengan sepenuh hati dan
sungguh-sungguh.
e.
Tidak karena ingin dipuji atau disanjung oleh pihak
lain.
f.
Melakukannya dengan penuh pengabdian.
2.
Dalil
aqli dan naqli tentang ikhlas
Ikhlas adalah sikap perbuatan terpuji yang harus dimiliki oleh setiap muslim.
Orang yang memiliki sikap perilaku ikhlas, tidak akan pernah merasa berat dalam
menjalankan setiap tugas dan pekerjaan. Sebab sikap jiwa ikhlas dapat
meringankan beban dan perasaan berat dalam mengerjakan suatu perbuatan. Suatu
perbuatan yang dilakukan tanpa keikhlasan, tidak akan mendatangkan kebaikan,
baik bagi pelakunya maupun bagi pihak lain yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut.
Oleh sebab itu, Allah SWT.menyeru
kita untuk selalu ikhlas dalam beramal, khususnya dalam beribadat kepada Allah
SWT. Sebagaimana firman-Nya:
Artinya; "Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu
kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya." (Q.S. Az-Zumar: 2-3)
3.
Klasifikasi
nilai-nilai ikhlas.
Ikhlas dan tulus atas apa yang
dilakukan dan diucapkan merupakan sikap terpuji, dan mengandung nilai-nilai
yang sangat luhur dan mulia. Nilai-nilai luhur berakhlak ikhlas dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Tidak
berharap imbalan apa pun kecuali rido Allah semata.
b. Mengerjakan
sesuatu atas kesadaran sendiri, tidak karena adanya paksaan atau tekanan dari
pihak lain
c. Mengerjakan
sesuatu dengan sepenuh hati, tanpa ada rasa sungkan dan malas apalagi
merendahkan ata spekerjaannya tersebut
d. Tidak girang
ketika dipuji, dan tidak benci ketika dicela dan dicaci
e. Bersedia menerima
masukan, saran dan kritik dari orang atau pihak lain dengan senang hati.
4. Sikap dan perilaku ikhlas.
Ikhlas artinya bersih dan tulus dalam melakukan sesuatu, tanpa adanya harapan untuk
mendapatkan imbalan dan balasan dari apa yang dikerjakannya itu, selain
mengharapkan ridla Allah SWT. semata. Ikhlas atau tidaknya seseorang dalam
melakukan suatu perbuatan sangat tergantung pada niatnya, sedangkan niat itu
tempatnya didalam hati, sehingga keikhlasan seseorang sukar untuk
diketahui.Namun demikian, dapat dilihat dari sikap perilakunya yang tampak.
Orang yang ikhlas dalam beramal
dan berbuat sesuatu, tidak akan merasa terbebani atau terpaksa atas perbuatannya tersebut, melainkan ia
merasa senang dan gembira telah dapat beramal atau berbuat demikian.
Firman
Allah SWT. dalam Q.S. Al-Insan : ayat 8-9 yaitu :
Artinya: "Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang
miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.Sesungguhnya Kami memberi makanan
kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, Kami tidak menghendaki
Balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih."(Q.S.
Al-Insan: 8-9)
5.
Terbiasa
berakhlak terpuji ikhlas
Bersikap
perilaku ikhlas merupakan suatu perbuatan terpuji yang harus dipegang teguh
oleh setiap muslim. Oleh sebab itu, hendaknya kita mulai membiasakan diri
berakhlak ikhlas dalam setiap ucapan dan perbuatan.
Dalam
upaya membiasakan diri berakhlak ikhlas, ada baiknya diperhatikan bebrapa hal
berikut ini :
a. Tanamkan
kesadaran dalam hati bahwa apa yang kita miliki hanya titipan Allah.
b. Luruskan
niat pada setiap melakukan suatu amal perbuatan, semata-mata hanya ingin
mendapatkan rida Allah SWT.
c. Dalam
beramal jangan pilih kasih, melainkan semua orang harus dipandang sama.
d. Lupakan
setiap amal kebaikan yang telah dilakukan, agar tidak memiliki rasa angkuh dan
sombong.
e. Berdoalah
kepada Allah SWT. agar diberi kekuatan dalam berakhlak ikhlas.
B. TAAT
1.
Pengertian Taat dan Pentingnya Taat
Menurut bahasa, taat artinya mau menerima, mengikuti atau
melaksanakan.Adapun menurut istilah, taat
adalah menerima dan melaksanakan semua yang diperintahkan Allah SWT.dan
meninggalkan semua yang dilarang-Nya.
Pentingnya sikap perilaku taat
kepada Allah SWT., antara lain disebabkan agar:
a.
Terhindar dari murka Allah
SWT. yang mengakibatkan turunnya azab dan malapetaka
b.
Tidak lupa akan nikmat
Allah SWT. yang harus disyukuri, sehingga nikmat tersebut semakin bertambah.
c.
Tercapai hidup bahagia di
dunia dan di akhirat.
2.
Bentuk perilaku taat kepada Allah
Taat terbagi ke dalam dua bentuk, yaitu :
a.
Taat kepada Allah, yaitu
patuh melaksanakan segala perintah Allah dan menghindari larangan-Nya.
b.
Taat kepada sesama
manusia, yaitu melaksanakan perintah atau kehendak manusiayang tidak
bertentangan dengan hukum allah dan Rasul-Nya.
3.
Nilai-nilai positif dari perilaku taat
Di antara nialai-nilai luhur taat ialah sebagai berikut :
a.
Membimbing pelakunya
senantiasa memegang teguh keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya.
b.
Menjaga segala ucapan dan
perbutan pelakunya agar sesuai denga apa yang
diperintahkan Allah SWT. dan Rasul-Nya.
c.
Menumbuhkan sikap mawas
diri dan berhati-hati, sehingga segala ucapan dan perbutannya terpelihara dari
perilaku keji dan mungkar
4.
Terbiasa berperilaku taat kepada Allah
Untuk dapat membisakan diri bersikap perilaku taat kepada Allah
SWT.hendaknya kamu perhatikan beberapa hal berikut :
a.
Biasakan bergaul dengan
orang-orang yang memiliki sifat taat kepada Allah SWT.
b.
Biasakan menghindari sikap
perilaku maksiat, keji dan mungkar.
c.
Laksanakan segala perintah
Allah dan jauhi segala larangan-Nya.
d.
Mulailah membiasakan diri
bersikap taat kepada Allah dari sekarang.
C. KHAUF
1.
Pengertian
dan cirri-ciri khauf
Menurut bahasa, khauf artinya takut.Sedangkan menurut
istilah, khauf ialah takut kepada Allah SWT.dengan senantiasa
mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya.
jika kita takut kepada binatang buas atau musuh yang ganas, kita harus menjauhi
dan menghindarinya. Sedangkan takut kepad Allah sebaliknya, yaitu kita harus
lebih mendekatkan diri kepada-Nya.semakin besar rasa takut kepada Allah dalam
hati seseorang, hendaknya semakin rajin mendekatkan diri kepada-Nya.
Ciri-ciri sifat khauf yang
dimiliki oleh sesorang yang takut kepada Allah SWT.tentunya dapat dilihat dari
sikap perilaku orang tersebut yang selalu berusaha taat dan patuh kepada
perintah Allah SWT. Orang yang memiliki sifat khauf dapat dilihat dari
cirri-cirinya sebagai berikut :
a. Mampu
menjaga tutur kata dan perbuatannya dari perilaku maksiat yang dilarang oleh
Allah
b. Semakin hari
bertambah rajin ibadahnya dan amal kebaikannya
c. Tampak
berani menghadapi setiap rintangan, sepanjang untuk membela kebenaran. Sebab di
dalam hatinya tidak ada rasa takut selain hanya kepa Allah.
d. Jika
disebutkan nama Allah kepadanya hatinya
bergetar dan jiwanya tunduk khusuk dan mengagumi keagungan Allah
e. Senantiasa
menjauhi dan menghindari perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.
2.
Dalil
aqli dan naqli tentang berakhlak khauf
Rasa takut kepada Allah
SWT.sangat bergantung kepada iman yang dimiliki seseorang. Semakin kuat keimanannya, akan semakin besar pula rasa
takutnya kepada Allah SWT.
Orang yang takut kepada Allah
akan mendapatkan pertolongan-Nya, dan akan selamat dari azab-Nya. perhatikan
Firman Allah SWT.:
Artinya: "Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut
kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, Maka mereka adalah orang- orang yang
mendapat kemenangan". ( Q.S. An-Nur: 52).
Perhatikan pula sabda Rasulallah
saw :
ثـلا ث مـنـجـيـا ت : خـشـيـة ا لـلــه فى ا لـســر وا لعـلا نـيــة و ا لعـد
ل فى الـر ضـــاو ا لـغـضــب و الــقـصـد
فى الــفـقـر و الـغـنى
( روا ه أ بـو شـــيـخ )
Artinya : "ada tiga perkara yang dapat menyelamatkan manusia, yaitu : takut
kepada Allah baik di tempat tersembunyi maupun di tempat yang terbuka, berlaku
adil, baik di waktu gembira maupun di saat marah, dan hidup sederhana, baik di
waktu miskin maupun pada waktu kaya." (H.R. Abu Syaikh).
3.
Klasifikasi
nilai-nilai khauf
Nilai-nilai
luhur yang terkandung dalam berakhlak khauf kepada Allah, dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Selalu
berupaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.
b. Meyakini
dengan benar akan kemahakuasaan Allah atas segala makhluk-Nya.
c. Senantiasa
berusaha menghindari dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah SWT.
d. Menghargai
dan menghormati hak-hak orang atau pihak lain, sesuai dengan ketentuan Allah
SWT.
e. Memiliki
keberanian dalam menegakan kebenaran dan keadilan. Sebab tidak ada yang
ditakuti kecuali Allah SWT.
4.
Sikap
dan perilaku khauf
Sikap
perilaku khauf kepada Allah dapat membimbing manusia senantiasa taat dan patuh
atas segala perintah-Nya, serta menghindari apa yang dilarang-Nya. sebab takut
kepada Allah dapat pula diartikan takut akan azab dan siksa-Nya, takut
ibadahnya tidak diterima oleh Allah sehingga berhati-hati dalam melakukannya.
Selain itu, sikap perilaku takut kepada Allah juga dapat diwujudkan dalam
bentuk ketaatan dan kepatuhan atas ajaran agama yang telah disampaikan oleh
Allah SWT.dalam Al-Qur'an dan Rasul-Nyaa dalam Al-Hadis.
Semakin
tebal rasa takut kepada Allah SWT.akan semakin memperkuat keimanan kepada-Nya,
sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam firman-Nya:
Artinya : "Sesungguhnya yang takut kepada
Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama[1258]. Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun." (Q.S. Fatir : 28).
5.
Terbiasa
berakhlak terpuji khauf
Membiasakan diri berakhlak khauf
kepada Allah SWT.merupakan perbuatan akhlak terpuji yang harus dipegang teguh
oleh setiap manusia. Sebab seseorang akan bermoral bejat, manakala tidak ada
rasa takut kepada Allah SWT. dalam
dirinya. Agar dapat membiasakan diri berakhlak khauf hendaknya diperhatikan
beberapa hal berikut ini :
a. Yakinkan
dlam hati bahwa Allah SWT. itu Maha Kuasa dan Maha Perkasa
b. Harus
disadari bahwa azab Allah itu lebih pedih daripada pendirataan apa pun di
dunia ini
c. Tanamkan
keyakinan dalam hati bahwa setiap amal perbuatan baik pasti ada balasannyadan
perbuatan jahat pasti ada hukumannya dari Allah SWT.
d. Mulailah
membiasakan diri berakhlak khauf sesuai dengan kemampuan yang ada
e. Berdoalah
kepada Allah agar diberi kekuatan untuk senantiasa berakhlak khauf.
D. TAUBAT
1.
Pengertian
Dan Ciri-ciri Taubat
Taubat
artinya kembali.Menurut
istilah taubat ialah kembalinya seseorang kejalan yang benar dan
diridai oleh Allah SWT.
Orang yang bartaubat dengan
sungguh-sungguh dan sepenuh hati, tentu tidak akan mengulangi perbuatan dosa yang pernah dilakukannya. Cirri-ciri
orang yang melakukan taubat adalah sebagai berilkut:
a. Semakin
rajin dan tekun beribadah
b. Berusaha
menghindari maksiat dan dosa, serta menggantinya dengan perbuatan ibadah
c. Patuh dan
taat terhadap segala ketentuan dan hokum Allah
d. Pemaaf atas
kesalahan orang lain terhadap dirinya.
e. Penyabar
atas segala musiabah yang menimpanya.
2.
Dalil
aqli dan naqli tentang akhlak taubat
Akal sehat manusia tidak menyukai
yang kotor dan busuk, sebaliknya menyukai sesuatu yang bersih dan suci.Jadi
sikap perbuatan manusia yang ternoda dan tercemari kotoran salah dan dosa,
hendaknya segera dicuci dengan taubat kepada Allah SWT.
Taubat kepada Allah merupakan
perbuatan terpuji yang dapat menyucikan hati dan jiwa, sebagaimana firman Allah SWT.
Artinya
: 'Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung. (Q.S. An-Nur: 31)
3.
Klasifikasi
nilai-nilai taubat
Berakhlak taubat tidak hanya
merupakan sikap perilaku terpuji, tapi juga mengandung nilai-nilai luhur dan
mulia, di antaranya sebagai berikut :
a. Menyadari
akan kesalahan dan kekeliruan dan perbuatannya
b. Menyadari
kelemahan dan kekurangan dirinya dalam mengontrol dan mengendalikan hawa
nafsunya.
c. Merasa jera
karena takut akan azab Allah SWT.
d. Tidak
mengulangi lagi perbuatan salah dan dosanya
e. Mengakui
kebenaran dan keagungan hokum-hukum Allah SWT.
4.
Sikap
dan perilaku taubat
Dalam kehidupannya, manusia tidak
akan lepas dari perbuatan salah dan dosa, baik disengaja maupun tidak, yang
disadari maupun tidak, besar maupun kecil. Sebab secara fitrah manusia adalah
tempatnya salah dan lupa. Sebagaimana sabda Rasulullah saw.
ا لإ نـسـا ن مـحـل ا لخـطـا ء و الـنـسـيـان (
رواه أحـمـد)
Artinya : "manusia itu adalah tempatnya salah dan lupa" (HR. Ahmad)
5.
Terbiasa
berkahlak terpuji taubat
Membiasakan diri berakhlak taubat
dalam kehidupan sehari-hari, merupakan suatu perbuatan yang sangat terpuji.
Untuk dapat membiasakan diri berakhlak terpuji, hendaknya diperhatikan beberpa
hal berikut ini ;
a. Sadari
sepenuhnya bahwa perbuatan dosa itu hanya akan mendatangkan mudarat dan
kerugian, baik di dunia maupun di akhirat.
b. Yakinkan
dalam hati bahwa Allah SWT. Maha Pemaaf fan pengampun segala dosa.
c. Berusahalah
menjaga dan mengendalikan hawa nafsu, agar tidak terjerumus ked lam jurang
dosa.
d. Mulailah
dari sekarang untuk membiasakan diri berakhlak taubat
e. Berdoalah
kepada Allah swt. agar diberi kekuatan dalam mengamalkan skhlak taubat.
Casino Mobile - 단폴 사이트 폴 단폴 사이트 dafabet dafabet planet win 365 planet win 365 메리트카지노 메리트카지노 fun88 fun88 우리카지노 쿠폰 우리카지노 쿠폰 우리카지노 계열사 우리카지노 계열사 10cric login 10cric login betway login betway login sbobet ทางเข้า sbobet ทางเข้า 81 Bwin - Online casino games - Casinofib
BalasHapus