Sabtu, 12 November 2016

Dasar Aqidah Islam

    DASAR AKIDAH ISLAM DAN DALILNYA

1.      Pengertian Akidah Islam
Kata akidah berasal dari bahasa Arab, yaitu :
 عَقد – يعقد – عقدة - عقي`دة  yang artinya suatu ikatan atau janji. Para ulama tauhid memberikan definisi akidah Islam sebgai berikut :
                       
ما عقد عليه القلب والضمير
Artinya: “sesuatu yan terikat kepadanya hati dan hati nurani”.

Allah SWT. berfirman :

 Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu”
   (QS. Al-Maidah : 1)

     Kata al-uqud pada ayat tersebut dapat diartikan sebagai janji/aqad. Aqad (perjanjian) mencakup: janji prasetia hamba kepada Allah dan Perjanjian yang dibuat oleh manusia dalam pergaulan sesamanya. Janji setia hamba kepada Allah  maksudnya suatu aqad atau janji seorang hamba kepada Tuhannya tentang kesaksian diri sang hamba yang mengaku “tiada Tuhan selai Allah dan Nabi Muhammad itu utusan Allah”.
     
            Aqidah Islam adalah  pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini kebenarannya oleh setiapmuslim dan memiliki prinsif-prinsif dasar yang harus dipegang teguh oleh penganutnya”.

2.      Dasar-dasar akidah Islam dan Dalilnya

Akidah Islam memiliki dasar-dasar yang harus dijadikan pedoman oleh kaum muslimin yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits. Adapun dalilnya adalah :
1)      Sabda Rasulullah saw.


Artinya : “telah kutinggalkan kepadamu dua pedoman. Jika kamu tetap berpegang teguh kepada keduanya, kamu tidak akan tersesat Selama-lamanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasulullah (Al-Hadits).” (HR. Bukhari).

2)      Firman Allah SWT. dalam surat al-Baqarah ayat 285:
  
Artinya:  Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."


    TUJUAN AKIDAH ISLAM DAN DALILNYA


Akidah Islam memiliki tujuan yang sangat mulai dan sangat penting bagi kehidupan umat Islam.  Adapun tujuan akidah Islam itu antara lain sebagai berikut:

1.      Menumbuhkan dan membina dasar-dasar ketuhanan yang terdapat dalam jiwa manusia sejak lahir

Sejak dilahirkan setiap diri manusia terdapat kecenderungan untuk mengaku adanya Tuhan. Sebab jauh sebelum dilahirkan roh manusia telah menerima kesaksian akidah bahwa dirinya mengaku adanya Tuhan yang wajib disembah. Allah SWT. berfirman:


Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",. Atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua Kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang Kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka Apakah Engkau akan membinasakan Kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu[582]?


2.       Meluruskan akidah-akidah yang telah diselewengkan

Akidah Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw.bukan akidah baru atau merombak akidah yang telah diajarkan oleh para nabi dan rasul Allah terdahulu, melainkan hanya meluruskan ajaran (akidah) yang telah diselewengkan oleh imat para nabi dan rasul sebelumnya.
3.      Menghindarkan manusia dari kemusyrikan
Untuk menghindarkan manusia dari kemusyrikan perlu adanya tuntunan yang jelas tentang kepercayaan dan keyakinan yang benar terhadap Tuhan Yang Maha Esa, oleh sebab itu dengan mempelajari akidah Islam diharapkan akidah manusia akan terpelihara dengan baik dan terhindar dari kemusyrikan. Sebab perbuatan syirik termasuk perbuatan dos besar yang tak terampuni. Firman Allah SWT:

  
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. Al-Maidah : 48)

4.       Membimbing akal pikiran agar tidak tersesat
Akidah Islam bertujuan untuk membimbing akal pikiran manusia agar tidak tersesat, dan tidak mudah terpedaya oleh bujuk rayu syetan, sebab  syetan selamanya akan berusaha agar manusia tersesatdalam akidah dan tidak beriman kepada Allah SWT. Firman Allah SWT.:

Artinya: “Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (QS. Al-Hijr : 39)


C.     HUBUNGANG IMAN, ISLAM DAN IHSAN
1.      Pengertian Iman
Kata iman berasal dari bahasa Arab, yaitu :      yang artinya percaya atau menerima. Adapun menurut istilah ilmu tauhid adalah :


Artinya: ”iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan emperbuat dengan anggota badan (beramal)”.
Berdasarkan definisi di atas , dapat dipahami bahwa iman itu merupakan perwujudan dari satu kesatuan antara hati yang menerima kebenaran ajaran islam, lidah yang menguatkan ketetapan hati dan perbuatan yang membuktikan atas keyakinan yang dimiliki.
Setiap mukmin harus meyakini kebenaran ajaran Islam, menyatakan keimanan itu dengan lisannya dan mengamalkan ajaran Islam yang diyakininya itu dengan benar dan konsekuen. Sebab allah telah menjamin kebenaran ajaran Islam  tersebut. Firman Allah SWT:


Artinya: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam… (QS. AliImran : 19)

2.      Pengertian Islam

Kata Islam berasal dari bahasa Arab yaitu :
  yang artinya patuh, pasrah, menyerah diri atau selamat. Sedangkan menrut istilah, Islam ialah agama yang mengajarkan agar manusia patuh dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah.  Orang yang tunduk dan patuh berserah diri kepada Allah disebut muslim.



3.      Pengertian Ihsan
Ihsan berasal dari bahasa Arab yaitu :   yang artinya kebaikan atau berbuat baik. Adapun menurut istilah ihsan ialah  berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah SWT. atas dasar kesadaran dan keikhlasan.
Ihsan terbagi kedalam empat macam yaitu:
a.     Ihsan ‘alalahi (berbuat baik terhadap Allah) yaitu; menjalankan segala perintah-Nya dn menjauhi segala rangan-Nya.
b.    Ihsan ‘ala nafsihi (berbuat baik bagi diri sendiri) yaitu; suatu perbuatan yang mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri, dan meninggalkan perbuatan yang dapat mencelakakn diri sendiri.
c.     Ihsan ‘ala ghairihi (berbuat baik terhadap orang lain), yaitu; berbuat baik kepada orang tua, keluarga, saudara dan semuat umat manusia.
d.    Ihsan ‘ala jami’il khalqi (berbuat baik kepada semua mahluk Allah), yakni perbuatan yang dapat mendatangkan kebaikan dan kemaslahatan bagi alam lingkungan, baik flora maupun fauna.

4.      Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
Dari penegertian Iman, Islam dan Ihsan di atas, dapat dipahami bahwa ketiganya merupakan pilar agama Islam yang memiliki hubungan kuat satu sama lain, kekuatan hubungan ketiganya bagaikan segi tiga sama sisi. Ketiga sisinya saling menguatkan satu sama lain, sehingga orang yang takwa ibaratnya berada di dalam lingkaran tiga sisi  tersebut, yaitu sisi pertama iman, sisi kedua Islam dan sisi ketiga Ihsan.

5.      Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan

a.      Dalil tentang Iman
Sabda Rasulullah SAW.:


Artinya: “Wahai Muhammad! Beritahukanlah kepadaku, apa itu Islam? Nabi menjawab;Islam adalah hendaknya kamu bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa sanya aku adalah utusan Allah, hendaknya kamu melaksanakan shalat, menunaikan zakat meaksanakan puasa pada bulan Ramadan, dan melaksanakan ibadah haji bagi orang yang mampu melaksanakannya”. (HR. Bukhari)

b.      Dalil tentang Iman

     
Artinya : “dan apa iman itu? Nabi menjawab, ‘Iman ialah hendaknya kamu percaya kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir dan ketentuan Allah, baik maupun buruknya semuanya dari allah SWT.” (HR. Bukhari) 

c.       Dalil tentang Ihsan
Rasulullah SAW. bersabda:


Artinya: “Ihsan hendaknya kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, dan jika kamu tidak dapat melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihat kamu.” (HR. Bukhari)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar